Hi! ini ada cerita fiksi karangan aku sendiri, belum ada judul sih, tokohnya juga belum punya nama, masih serba kurang deh. Aku harap kalian bisa kasih saran buat cerrita ini. Thanks!
Pada
suatu saat, hiduplah keluarga kerajaan di dunia sihir ayah sang tokoh utama
adalah seorang raja di kerajaan tesebut. Namun sang ibu adalah manusia biasa.
Mereka bisa bertemu tanpa disengaja, karena pada saat itu sang istri mendapat
buku mantra menuju dunia sihir dan tanpa disengaja berhasil menuju dunia sihir.
Akhirnya menetap disana dan menikah dengan Raja.
Saat
sang istri melahirkan seorang putri. Kerajaan diserang oleh penjahat yang tidak
lain adalah mantan ksatria kerajaan yang dipecat karena melanggar undang-undang
kerajaan. Ia berniat membalaskan dendamnya kepada raja dan keluarga kerajaan.
Saat itu kerajaan kacau balau. Pertumpahan darah ada dimana-mana, semua rakyat
kerajaan berhamburan menyalamatkan diri. Keluarga sang raja berhasil selamat
dan mereka pergi mencari tempat yang aman, kampong halaman sang ratu. Dunia
manusia.
Selama
bertahun-tahun keluarga tokoh utama hidup damai tanpa ada halangan yang
berarti. Sang ayah bekerja sebagai tukang kayu dan ibunya menjadi penjahit.
Saat mencari kayu dihutan, tiba-tiba ada
beberapa sosok bayangan dibelakan ayah sang tokoh utama. Kemudian ayah tokoh
utama ditikam dengan menggunakan kapak. Dan akhirnya beliaupun meninggal tanpa
ada balasan sedikitpun. Saat itu keuarg sang tokoh utama dirundung duka yang
mendalam. Sebelum seat ayah sang tokoh utama meninggal ia membelikan kalung
lambing kerajaan kepada tokoh utama.
Tak
lama setelah kepergian ayah sang tokoh utama, banyak kejadian aneh yang dialami
oleh sang tokoh utama, seperti; mimpi bertemu dengan banyak peri yang
menggiringnya menuju sebuah istana yang indah dengan empat musim di satu
tempat, dan melihat benda-benda beterbangan. Ia pun menceritakan semua itu pada
ibunya. Akhirnya semua rahasia yang selama inu tersimpan dengan rapi terbongkar
juga. Ibu sang tokoh utama menceritakan smuanya pada tokoh utama. Ibu tokoh
utama memberikan kalung kerajaan kepada tokoh utama kemudian dating para
penyihir jahat menghampiri. Mereka. Penyihir tersebut kemudian menyerang mereka. Ibu sang tokoh utama melindungi
sang tokoh tama dan menyuruh ia untuk pergi. Tokoh utama berhasil menyelamatkan
diri dan menuju ke rumah temannya.
Ia menceritakan semua
yang terjadi pada temannya. Dan ternyata teman tokoh utama juga adalah seorang
penyihir. Orang tua teman tokoh utama juga meninggal karena dibunuh oleh
prajurit penyihir jahat tersebut. Mereka berdua berencana untuk menuju ke dunia
sihir dan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik mereka. Petualangan
pun dimulai sekarang..
Mereka mulai menelusuri
dimana letak pintu masuk dimensi sihir. Mereka mencari di berbagai buku namun
tidak satupun menjelaskan tentang pintu gerbang dimensi sihir. Namun di buku
mantra milik ibu tokoh utama, terdapat sebuah kertas tanpa tulisan. Enntah
kenapa perasaan tokoh utama mengatakan bahwa kertas tersebut adalah peta menuju
dunia sihir. Tokoh utama memandangi kertas terebut kemudian ia melhat lilin
disebelahnya. Ide pun tercetus. Tokoh utama mendekatkan kertas tersebut ke
lilin, dan benar saja, kertas tersebut mulai mengeluarkan tulisan-tulisan dan
gambar-gambar. Peta menuju dunia sihir. Akhirnya mereka meenemukan peta menuju
tempat asal mereka.
Menurut peta tersebut,
tempat yang harus mereka datagi pertama adalah jurang perbatasan. Jurang
perbatasan adalah perbatasan awal dari dimensi satu ke dimensi yang lainnya
seperti dimensi manusia dan dimensi sihir. Di jurang perbatasan terdpat
berbagai macan binatang sihir, seperti; unicorn, kuda terbang, naga, manusia
setengah kuda dan masih banyak lagi. Konon katanya di dasar jurang perbatasan
terdapat monster mengerikan yang biasa disebut monster api. Monster pembunuh yang tidak mengenal ampun. Apapu yag
dianggap mengganggu akan dihabisinya, walaupun ia adalah ratu sihir sekalipun.
Rasa takut menyergap benak keduanya. Mereka coba untuk berfikir bagaimana bias
melewati juranh tersebut tanpa tertangkap oleh monster api.
Kemudian teman tokoh
utama memberi ide untuk menyebrang dengan menunggangi kuda terbang. Namun ide
tersebut ditolak oleh tokoh utama, karena disekitarnya ada naga. Dan nga adalah
muuh terbesar kuda terbang. Akhirnya mereka menyebrang dengan menggunakan sulur
tanaman yang diikat menjadi tali. Mereka menyebrang bergelntungan dan saat
hapir mencapai seberang temaan sang tokoh utama yang berada tepat dibelakang
tokoh utama terjatuh. Pegangannya terlepas dari sulur tanaman tersebut. Karena
panic tokoh utama melepaskan pegangannya kemudian ikut terjatuh.
Mereka berdua terjatuh
sampai di dasar jurang, mereka berusaha naik ka permukaan, namun tidak
berhasil. Mereka menaiki dinding jurang berkali-kali, dan berkali-kali juga
mereka gagal. Saat itu terdengar suara gemuruh tanah, bebatuan jatuh dari atas
jurang. Kemudian perlahan-lahan muncul monster api. Keberisikan mereka membangunkan monster menyeramkan itu.
Tokoh utama dan temannya mulai panic. Monster api berusaha menangkap mereka, ia melempar-lemparkan batu-batu besar kea rah
mereka. Mereka berlari dan menghindar. Saat salah satu batu hamper mengenai
mereka, tokoh utama berkata dalam hati “ibu,
ayah, tolong kami!” saat itu juga kalung itu bersinar, kliaunya mengalahkan
kilau bintang di langit. Monster tersebut lenyap dalam kilaunya. Setelah
monster tersebut lenyap, tanah dalam jurang tersebut meninggi, dan akhirnya
rata dengan tanah di pinggir jurang. Mereka berdua selamat.
Mereka berdua kembali
menyusuri belantara hutan. Pagi berganti malam, terus menerus seperti itu.
Berhari-hari mereka dihutan. Namun tanpa mereka sadari mereka terus
berputar-putar disana. Tujuan kedua mereka adalah sungai putus asa. Sesuai
dengan namanya, orang yang mencari sungai tersebut tidak akan bias menemukannya
sebelum mereka putus asa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar