Jumat, 07 November 2014

Contoh resensi buku

RAHASIA MENULIS KREATIF

Identitas Buku
a. Judul Buku              : Rahasia Menulis Kreatif
b. Pengarang               : Raditya Dika
c. Tahun Terbit            : Agustus 2014
d. Kota Terbit             : Jakarta
e. Penerbit                   : Gagas Media
f. Tebal Buku              : 182 halaman


           Raditya Dika Angkasa Putra, atau lebih akrab dikenal dengan Raditya Dika pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 ini kembali menambah karyanya di tahun 2014 ini. Jika biasanya kita dimanja dengan humor-humor khasnya, kali ini Raditya Dika mencoba cara baru untuk berkarya, dengan mulai menulis dengan cara berbeda di bukunya yang ke-6 ini.
           Buku ini hadir untuk kalian yang ingin belajar teknik menulis, mulai dari nol sampai menembus penerbit. Buku ini dibuat untuk berbagi rahasia-rahasia dari penulis untuk kalian
           Seacara garis besar, buku ini dibagi menjadi 3 bab. Yakni; Persiapan Sebelum Menulis, Dasar-dasar Menulis Kreatif, dan Setelah Penulisan. Pada bagian akhir dari buku ini juga terdapat bab-Hidup Sebagai Penulis, yang menceritakan bagaimana kehidupan si pengarang selama menjadi seorang penulis buku dan novel.
            Pada bab pertama (Persiapan sebelum menulis) membahas tentang bagaimana pentingnya sebuah persiapan sebelum kita memulai sesuatu. Seperti seorang atlet maraton yang mempersiapkan diri jauh-jauh hari bahkan bisa berbulan-bulan sebelum berlomba. Tidak ada seseorang yang bisa finish maraton dengan baik jika dia tidak latihan terlebih dahulu.
           Pada bagian pertama dibahas tentang bagaimana seorang penulis bisa menciptakan ide, tentang ide yang datangnya dari kegelisahan, dan ide yang datang seperti nyari wangsit. Semua ada di buku ini. Pada bagian pertama juga terdapat bagaimana kita mengubah ide menjadi premis. Premis adalah inti sari dari sebuah cerita dalam satu kalimat saja. Bagaimana kita menggali karakter dari sebuah tokoh, membagi cerita menjadi ber-Struktur Tiga Babak, dan Final Check. Final check adalah benar-benar mengecek semua persiapan (yang sudah dibahas diatas) dan mengurutkannya benar-benar sesuai dengan urutan yang benar.
           Di bab kedua kita akan benar-benar belajar teknik-teknik cara menulis yang baik. Belajar menuangkan adegan dalam kertas kosong. Belajar merangkai kata demi kata, memolesnya sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah bacaan yang enak untuk diteruskan sampai habis. Belajar memilih sudut pandang bercerita, belajar membuka tulisanmu dengan efektif. Belajar membuat dialog yang “bunyi” di kuping pembaca.
            Pertama-tama kita akan disuguhi tentang Point of View atau sudut pandang. Dari sudut pandang mana nantinya kita akan menceritakan tokoh dalam cerita. Dalam penulisan sebuah cerita, yang biasanya digunakan adalah sudut pandang orang pertama (aku), sudut pandang orang ketiga (dia/ nama tokoh), dan sudut pandang bergantian (sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga secara bergantian). Kemudian, kita akan disuguhi bagaimana membuat kalimat pertama/ first line yang baik. Kalimat pertama yang baik adalah kalimat yang bisa membuat orang penasaran ingin melanjutkan membaca halaman demi halaman berikutnya di buku kamu. Kalimat pertama terbaik di dunia yang ada dalam daftar 100  Kalimat Pertama Terbaik di Dunia  diduduki oleh kalimat pertama yang hanya terdiri dari tiga kata. Kalimat pertama oleh Moby Dick : Panggil aku Ischmael. Selanjutnya kita akan melihat showing dan telling. Showing adalah memperlihatkan, sedangkan telling adalah memberi tahu.
           Kemudian kita akan belajar memberi metafora pada tulisan kita. Metafora adalah teknik menulis menggunakan hal lain untuk menggambarkan sesuatu. Tulisan yang kaya akan metafora biasanya lebih terasa berbumbu dibandingkan dengan yang miskin akan metafora. Selanjutnya akan dibahas juga soal voice seorang penulis, dan bagaimana menambahkan komedi dalam tulisan.
           Pada bab ketiga (Setelah Penulisan), hal pertama yang harus dilakukan setelah kamu menyelesaikan tulisanmu, adalah editing. Tulisan yang balik lebih banyak menggunakan kalimat yang sederhana. Jadi sebisa mungkin kamu menggunakan kata-kata yang sederhana agar pembaca dapat mengerti dan menghilangkan kesan “berjarak” antara kamu dengan pembaca. Juga sebisa mungkin menggunakan bahasa Indonesia ketimbang bahasa asing. Karena menulis bukanlah ajang pamer bahasa, tapi berarti mengomunikasikan apa yang kamu ingin sampaikan secara efektif. Hindarilah hal-hal klise dalam tulisanmu, usahakan agar istiliah klise ini bisa diubah menjadi kalimat lain yang lebih bergaya namun tetap mengungkapkan hal yang sama. Hindari adanya typo atau kesalahan dalam pengetikan. Setelah selesai mengedit, hal yang harus dilakukan adalah mengedit kembali tulisanmu. Edit dan edit sampai tulisanmu mendekati sempurna. Kapan selesainya? Naskah kamu baru akan bisa dikatakan selesai jika yang kamu lakukan dalam naskah kamu sudah hanya  mengubah-ubah titik koma saja.
           Pada tahap selanjutnya kita akan belajar untuk Bagaimana Menembus Penerbit, alternatif selain penerbit, menjual dan mempromosikan buku, dan bagaimana menembus production house. Semua ada di buku ini.
           Pada bagian penutup, ada Hidup Sebagai Penulis. Berisi tentang kesan dan pesan dari pengarang berisi suka dan duka hidup sebagai penulis dan harapan penulis untuk selalu mencintai hidup yang kita miliki. “Perasaan paling bahagia menjadi penulis adalah ketika pembaca kita melihat karya kita menjadi lebih dari yang karya itu kita maksudkan. Saya menulis buku hanya untuk “haha-hihi” dan mengingat-ingat kejadian seru yang saya alami, tapi di  mata pembaca lain buku itu menjadi buku tentang harapan.” (Kalimat pertama paragraf pertama halaman 171).
           Buku ini memuat sampai detai-detail teknik menulis. Buku ini membahas semua dari nol. Bahasa yang digunakan sangat efektif sehingga memudahkan pembacanya (penulis pemula) untuk mengerti. Buku ini juga memuat banyak contoh dari novel-novel ternama sehingga penulis pemula mendapat bayangan untuk membuat masterpiece nya. Buku ini juga dijual dalam versi e-book sehingga banyak menarik minat para remaja untuk membacanya karena dianggap unik dan beda dari buku-buku biasanya yang dicetak di atas kertas.
           Namun bahasa dalam buku ini banyak menggunakan bahasa asing dan bahasa yang jarang dikeluarkan dalam pergaulan sehari-hari, juga tidak terdapat indeks dalam buku ini, sehingga membuat pembaca harus ekstra berfikir untuk bisa mengerti arti kata/kalimat yang terdapat dalam buku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar